468x60

Revisi UU ITE Akan Tertibkan Media Online Tak Berbadan Hukum

Revisi UU ITE Akan Tertibkan Media Online Tak Berbadan Hukum
MARAKNYA media online atau situs berita yang tidak berbadan hukum menjadi perhatian pemerintah yang akan merevisi Undang Undang No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Menurut Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum, Prof Henri Subiakto, pemerintah memiliki kepentingan dan kewajiban menjaga pers agar tetap eksis di tengah persaingan dengan media massa yang lain.

"Khususnya persaingan dengan media online tak berbadan hukum yang menyebarkan informasi lewat internet," katanya dalam sebuah seminar sebagaimana dikutip Suara Merdeka.

Diharapkan, UU ITE yang baru dapat menjadi payung hukum segala aktivitas di dunia maya. "UU ini sekaligus diharapkan dapat menjadi penjaga bagi banyaknya media massa online yang bermunculan namun tidak memiliki badan hukum," katanya.

Sebelumnya, Dewan Pers di berbagai kesempatan menyebutkan, mayoritas situs berita atau koran online saat ini merupakan media abal-abal atau ilegal karena tidak berbadan hukum.

Belakangan memang marak situs atau blog berita tanpa identitas jelas dengan konten berita yang provokatif dan lebih merupakan media propaganda ketimbang media jurnalistik.

Ciri utama media online abal-abal adalah tidak berbadan hukum sehingga tidak mencantumkan alamat kantor dan tim redaksi atau pengelola di situsnya. Media online resmi atau berbadan hukum akan mencantumkan alamat dan manajemennya di menu "Tentang Kami" (About) atau "Redaksi".*

Kelebihan Koran Online, Suratkabar Elektronik, atau E-Paper

Kelebihan Koran Online
ERA internet memungkinan para penerbit suratkabar membuat koran online, koran digutal, suratkabar elektronik, atau e-paper (electronic paper).

Koran Online adalah surat kabar dalam format elektronik yang dapat diakses dengan komputer atau ponsel cerdas. 

Koran yang semula hanya berbentuk cetak, kini tersedia versi digital atau elektronik dari versi cetak tersebut. 

Koran versi cetak secara digitalisasi dibuat persis atau menyerupai sumbernya yang biasanya menggunakan metode pemindaian.

Koran elektronik berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya Internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. 

Koran digital muncul sebagai bentuk perkembangan teknologi komunikasi sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan penyebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan.

Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya koran elektronik adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital pada 2 Juli 2008. 

Hari berikutnya, giliran Kompas memulai versi koran elektroniknya. Dua koran nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian Republika dan Tempo

Beberapa koran nasional lainnya yang sudah dapat diperoleh dalam bentuk elektronik atau digital antara lain The Jakarta Post, Jawa Pos, dan Media Indonesia.

Kelebihan Koran Online
Berikut ini beberapa keunggulan koran elektronik sebagaimana tercantum di Wikipedia:
  1. Tampilan lebih menarik karena ditambah animasi dengan tulisan serta tata letak dan desain warna yang lebih banyak.
  2. Kemudahan memilih berita mana saja yang akan dibaca, dan artikel yang dapat dibaca menjadi lebih banyak karena mampu diakses sekaligus dalam satu kurun waktu yang sama.
  3. Cepat dan bisa disimpan, tak perlu bersusah membolak-balik karena bisa memilih-milih artikel yang hendak dibaca serta waktu yang lebih singkat untuk membacanya karena mampu mengakses artikel sekaligus dalam kurun waktu yang sama. Selain itu, artikel yang penting bisa disimpan dengan cara mengunduhnya dalam format PDF.
  4. Sesuai dengan isu pemanasan global saat ini, koran elektronik menghemat penggunaan kertas dan percetakan. Konten dari sebuah koran dapat langsung diunggah sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam proses percetakan yang biasa dipakai oleh media cetak. Ancaman ketersediaan kertas yang semakin menipis semakin berkurang di samping harga kertas yang semakin mahal dan ketersediaanya yang semakin menipis.
  5. Memangkas biaya produksi dan pengiriman yang mencapai angka 75 persen dari biaya pengeluaran produksi seluruhnya. Sebagian penerbit melihat inovasi teknologi ini membantu mereka meraih iklan daring lebih besar lagi.
  6. Praktis dan mudah, dan penyimpanan koran elektronik tidak memerlukan sebuah ruang atau tempat yang luas.
Kehadiran koran online kian menurunkan oplah penjualan media cetak. Pendapatan penerbit dari sisi penjualan koran pun menurun drastis, bahkan banyak yang berhenti terbit dan fokus ke koran online atau media online (situs berita, news online).

Situs berita sangat mudah dibuat, semudah membuat email, misalnya melalui blogger. Kita tinggal membuat akun blogger, membuat blog, dan memasang template news atau magazine style, termasuk template CB Newspaper.*

16 Media Cetak Gulung Tikar Tahun 2015

koran modern
Koran modern membunuh suratkabar cetak.*
CB Newspaper -- Sebanyak 16 media cetak berhenti terbit selama tahun 2015 karena tergerus perkembangan media digital (media online).

Modern Newspaper yakni media online atau situs-situs berita dan media sosial rupanya telah membunuh suratkabar cetak.

Di antara koran atau suratkabar yang berguguran itu adalah Sinar Harapan, Harian Bola, Koran Tempo Minggu, dan Jakarta Globe.

Seperti dilansir laman Remotivi, di tahun 2015, satu-satu media cetak berguguran. Dalam catatan akhir tahunnya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) merujuk data Nielsen yang menyebutkan dari 117 surat kabar yang dilihat, 16 unit media telah gulung tikar pada 2015. Untuk majalah dari 170 kini menyisakan 132 majalah. 

Beberapa media cetak yang berhenti terbit di antaranya adalah Sinar Harapan Harian Bola, Koran Tempo Minggu, dan Jakarta Globe.

Sinar Harapan
Harian sore Sinar Harapan secara resmi mengakhiri penerbitannya baik cetak maupun daring pada 1 Januari 2016. 

Dari beberapa media cetak yang berhenti terbit tahun ini, Sinar Harapan adalah yang paling tua usianya. Koran ini merupakan salah satu dari 3 imperium media besar (selain grup Kompas dan Tempo) di dekade 1980an. 

Dalam catatan David Hill di buku Pers di Masa Orde Baru (2011), di dekade 1970an, koran ini menjadi media dengan jumlah eksemplar dan penerimaan ikan terbesar kedua setelah Kompas.

Setidaknya empat kali media ini diberedel. Pertama di tahun 1965, 2 hari setelah peristiwa 30 September, tahun 1973 ketika memberitakan informasi tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, tahun 1978 ketika menerbitkan berita-berita seputar pemilu yang dianggap membuat situasi politik tidak stabil, dan beredel keempat di tahun 1986. 

Sinar Harapan menjadi media pertama yang diberedel di bawah aturan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) yang baru dan baru terbit lagi tahun 2001.

Harian Bola
Harian Bola terbit 7 Juni 2013. Pengelolanya juga masih menerbitkan Tabloid Bola yang pernah menjadi media olahraga terbesar di Indonesia. 

Dalam pengantar edisi terakhir terbit pada 31 Oktober 2015, redaksinya menulis: “mengelola Harian Bola sungguh pengalaman indah dan mengasyikan, keindahan dan keasyikan itu juga pasti dirasakan oleh pembaca, pelanggan, dan rekan bisnis kami tercinta selama sekitar 2,5 tahun terakhir ini.”

Tutupnya Harian Bola ini diikuti dengan pemecatan terhadap wartawan-wartawannya yang kemudian membuat situsweb bolaperjuangan.com. Situsweb ini berisi pengalaman-pengalaman wartawan Bola termasuk juga keputusan menerbitkan Harian Bola yang dianggap sebagai keputusan yang salah.

Jakarta Globe
Koran berbahasa Inggris yang pertama kali terbit pada 12 November 2008 ini akhirnya memutuskan untuk menghentikan edisi cetaknya yang terakhir terbit pada 15 Desember 2015. 

Dalam pengantar redaksi berjudul ”A Last Hurrah.. And a New Beginning”, tidak dijelaskan alasan mengapa Jakarta Globe memutuskan berhenti terbit. Hanya sedikit disinggung tentang perjuangan mereka menerbitkan edisi cetak selama 7 tahun belakangan. Setelah memutuskan berhenti terbit, Jakarta Globe akan fokus dalam edisi daring.

Koran Tempo Minggu
Tidak ada penjelasan yang resmi dari Koran Tempo kenapa sejak 11 Oktober 2015 edisi hari Minggu dihentikan penerbitannya. Hanya ada email kepada para pelanggannya yang menyebut bahwa edisi hari Minggu akan digabung dengan edisi hari Sabtu. 

Dalam artikel di Pindai.org, pemimpin redaksi Koran Tempo Daru Priyambodo menyebut bahwa oplah cetak mereka untuk hari kerja dan hari Minggu njomplang. 

Pada hari kerja, oplah berkisar stabil di angka 80-90 ribu eksemplar, sementara di hari Minggu hanya berkisar di angka 60 ribu eksemplar. Kondisi ini membuat sulitnya pihak Koran Tempo menopang ongkos produksi cetak yang terus meningkat. 

Selamat tinggal koran cetak, selamat datang koran online! Gunakan CB Newspaper sebagai template media online Anda :)

25 Magazine or News Style Web Designs for Inspiration

25 Magazine or News Style Web Designs for Inspiration. Koleksi screenshot desain situs web (blog) gaya majalah dan berita untuk inspirasi Anda. 

Most magazine-style sites include image thumbnails for some or all of the excerpts, and many also category those excerpts to make it easier for visitors to find specific content. If you are working on a magazine or news style layout this showcase of 25 websites should help to provide some inspiration.

300x250