468x60
Home » » BI Bantah Ada Lambang Palu Arit dalam Rupiah

BI Bantah Ada Lambang Palu Arit dalam Rupiah

Lambang Palu Arit dalam Rupiah
Bank Indonesia (BI) mengkarifikasi tuduhan adanya Palu Arit atau simbol-simbol terlarang dalam uang pecahan Rp100.00.

Menurut BI, informasi adanya lambang palu arit itu tidak benar. 

Belakangan beredar informasi di media sosial yang mengaitkan beberapa tanda di uang rupiah dengan simbol-simbol terlarang seperti palu arit.

Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, dalam melaksanakan tugas pokok di bidang pengedaran uang, BI senantiasa berupaya agar uang rupiah yang dikeluarkan dan diedarkan memiliki ciri pengaman yang cukup mudah dikenali masyarakat sekaligus melindungi uang dari unsur pemalsuan. 

Unsur pengaman ini secara terus menerus telah disosialisasikan oleh Bank Indonesia, termasuk di seluruh wilayah NKRI, dan juga dapat dilihat di website BI.

"Salah satu unsur pengaman yang ada dalam uang rupiah adalah gambar saling isi atau Rectoverso," katanya, Minggu (13/11/2016), dikutip Republika Online. "Unsur pengaman ini telah digunakan oleh BI sejak 1995."

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas yang membuat sebuah gambar berada di posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan belakang. Apabila dilihat tanpa diterawang, gambar akan terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun apabila diterawang, Rectoverso akan membentuk sebuah gambar yang utuh.

Jika diterawang, Rectoverso pada uang rupiah akan membentuk lambang BI (singkatan dari Bank Indonesia). 

"Rectoverso tidak dirancang untuk membentuk atau dimaknai sebagai gambar atau simbol lain, selain lambang BI," kata dia. Selain pada uang kertas rupiah, unsur pengaman Rectoverso juga digunakan oleh negara-negara lain seperti pada uang kertas Malaysia Ringgit (membentuk ornamen bunga), dan uang kertas Euro (membentuk ornamen nilai nominal).

Selain Rectoverso, beberapa unsur pengaman lain yang terdapat dalam uang rupiah antara lain adalah tanda air, benang pengaman, tulisan mikro, tinta berubah warna, dan gambar tersembunyi. 

"Dengan memahami unsur-unsur keamanan dalam uang, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah mengenali keaslian rupiah dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber beritanya," ujar Arbonas.

Sebelumnya, Media sosial dihebohkan dengan sebuah foto uang pecahan Rp 100 ribu cetakan tahun 2014 yang diposting pengguna media sosial, seperti Facebook.

Netizen mengunggah foto uang yang dicetak Bank Indonesia tersebut dengan logo 'BI' berubah menjadi seperti simbol palu arit yang identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).

Foto ini pertama kali menjadi perbincangan di sosial media sejak Jumat (11/11/2016) di jejaring Facebook. Para netizen mengaitkannya dengan simbol PKI. Meski sebagian nitizen lain berkata bahwa jika diterawang maka logo itu tetap logo BI (Bank Indonesia).

BI sendiri melalui akun resminya memberikan klarifikasi sebagai berikut:

Rekan2 ysh.

Sehubungan dgn beredarnya informasi di medsos tentang uang kertas pecahan Rp.100 ribu th.2014 yg mempunyai tanda/gambar "Palu Arit", perkenankan saya menyampaikan penjelasan sbb. :

Pada setiap uang kertas Rupiah yang masih berlaku (mulai pecahan Rp.1.000,- s.d. Rp.100.000,-) terdapat Unsur Pengaman yang disebut sebagai RECTOVERSO atau GAMBAR SALING ISI.
Rectoverso pada uang kertas Rupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas dibawah angka nominal & pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri.

Rectoverso adalah suatu teknik cetak khusus pada uang kertas dimana pada posisi yg sama & saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.

Namun demikian apabila Rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yg beraturan.

Pada setiap pecahan uang kertas Rupiah, Rectoversonya membentuk ornamen lambang "BI" (singkatan dari Bank Indonesia).

Sejauh ini Rectoverso adalah unsur pengaman yang sulit dipalsukan.
Selain digunakan pada uang kertas Rupiah, unsur pengaman Rectoverso juga digunakan oleh banyak negara, seperti :
- uang kertas Malaysia Ringgit (membentuk ornamen bunga); dan
- uang kertas Euro (membentuk ornamen nilai nominal).

Dgn demikian Rectoverso pada bagian belakang uang kertas Rupiah th.2014 adalah TIDAK BENAR merupakan ornamen/lambang "Palu & Arit".

Jadi jangan khawatir dgn uang Rupiah kita ya

Salam
Divisi Penanggulangan Uang PalsuBank Indonesia.

Previous
« Prev Post

1 comments:

  1. saya kira BI belum pernah sosialisasi prihal tersebut..mhm maaf kalau saya kurang tahu

    ReplyDelete

300x250